PESTA PEMBAPTISAN TUHAN / C
(Minggu, 10 Januari 2010)
Yes 40:1-5. 9-11;
Tit 2:11-14; 3:4-7;
Luk 3:15-16. 21-22
Sejak pekan lalu Yesus telah mengungkapkan identitas diri-Nya ketika kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan atau Hari Raya Epifani yang dulu disebut sebagai Pesta Tiga Raja.
Di saat itu Yesus diperkenalkan kepada dunia yang lebih luas yang melampaui batas-batas wilayah Israel, dan tiga raja yang datang dari wilayah yang berbeda-beda itu menjadi tanda bahwa Yesus diperkenalkan kepada seluruh umat manusia.
Pekan ini kita merayakan pesta Pembaptisan Tuhan. Di mana Yesus dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Pembaptisan Yohanes adalah untuk pengampunan dosa. Mengapa Yesus yang tidak berdosa dibaptis? Kenapa Yesus dengan rela datang ke Sungai Yordan dan minta dibaptis oleh Yohanes?
Yesus ingin solider dan senasib dengan semua manusia yang berdosa, yang datang kepada Yohanes. Ia ingin menyatukan diri dengan semua orang berdosa yang membutuhkan penyelamatan Tuhan.
Namun kedatangan Yesus seperti yang dinubuatkan Yohanes sangat jelas: “Aku membaptis kamu dengan air tetapi DIA yang lebih berkuasa daripada aku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Jadi kedatangan Yesus ke sungai Yordan itu bukan karena tuntutan pertobatan seperti orang kebanyakan, tetapi seperti nubuat Yohanes kedatangan Yesus ke sungai Yordan adalah bagian dari rencana dan kehendak Allah untuk memperkenalkan Yesus di muka umum. Dari sini nampak bagi kita bahwa baptisan Yesus punya makna yang lain yakni “nubuat akan kedatangan Yesus, dan pelantikan Yesus sebagai “Putra Yang dikasihi”.
Dari peristiwa itu, Allah menggunakan pembaptisan Yesus oleh Yohanes sebagai sarana untuk memaklumkan kepada orang banyak bahwa Yesus adalah Putra Tunggal-Nya yang diutus ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Sesaat setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes, terbukalah langit dan Roh Kudus turun disertai suara dari langit: "Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”
Sejak saat itu, Yesus mulai tampil di muka umum. Inilah awal dari karya dan perutusan Yesus di depan umum. Yesus memulai semua karya-Nya dengan turun dan mengambil rupa atau bersolider dengan manusia. Sejak pembaptisan itulah Yesus memulai tugas pewartaan-Nya untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia. Kerajaan Allah itu dihadirkan melalui hidupnya, dalam pewartaan dan tindakan-Nya. Kerajaan Allah yang hadir di dunia nampak ketika orang menyaksikan bahwa orang buta Ia buat melihat, orang lumpuh Ia buat berjalan, orang tertawan dibebaskan, dan sebagainya. Ternyata tindakan ini bukan hanya awal dengan memberi diri dibaptis, tetapi kemudian lebih solider lagi yakni dengan memberi diri disalibkan - wafat di salib untuk manusia.
Pesta pembaptisan Tuhan hari ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan kita akan makna pembaptisan yang telah kita terima. Dengan dibaptis, kita dimaterai dan sekaligus diteguhkan oleh Roh Kudus. Kita yang dikuasai oleh Roh Kudus, kehidupan kita dikuatkan. Kehidupan kita diterangi dan dimurnikan. Kita diangkat menjadi putra dan putri Allah. Dengan menyadari makna pembaptisan kita, Pesta Pembaptisan Tuhan diharapkan menjadi dorongan bagi kita untuk bersemangat dan bangkit kembali dalam melaksanakan tugas perutusan sebagai orang yang dibaptis.
Tugas kita sebagai orang yang dibaptis adalah melanjutkan tugas perutusan Tuhan Yesus, yaitu menghadirkan Kerajaan Allah di dalam kehidupan kita sehari-hari. Tugas mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari digambarkan dengan berusaha untuk senantiasa berbuat baik kepada orang lain atau sesama di mana saja dan kapan saja. Ketika kita bertemu dengan orang sakit dan menderita, kita dengan rela hati mengunjungi dan membantu mereka; ketika Gereja membutuhkan pelayanan kita, kita dengan senang hati berpartisipasi di dalamnya. Semoga. (FX. Mgn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar