MINGGU PASKAH VI (C)
Hari Minggu, 9 Mei 2010
Kis 15:1-2.22-29;
Why 21:10-14.22-23;
Yoh 14:23-29
Pohon makin tinggi, makin besar anginnya. Makin tinggi posisi yang diduduki seseorang, makin besar pula tanggungjawabnya.
Seseorang yang mempunyai tanggungjawab yang besar sebagai kepala keluarga atau pimpinan suatu lembaga yang diembannya akan merasa gelisah dan khawatir bila harus meninggalkan sesuatu yang menjadi tanggungjawabnya; entah hanya sementara waktu, terlebih untuk selamanya. Maka sebelum ia sungguh yakin bahwa sepeninggalnya, apa yang telah dirintisnya akan tetap bisa terlaksana dan berjalan dengan baik, pasti mereka berulang-ulang meninggalkan pesan dan petunjuk demi menguatkan hati mereka yang ditinggalkan.
Misalnya seorang bapak yang akan memasuki masa pensiun, sebagai orang yang bertanggungjawab, maka ia akan memberi pengarahan dan pelatihan kepada penggantinya sebelum ia betul-betul pensiun dan meninggalkannya, agar pelayanan di kantornya tetap berjalan dan terlaksana dengan baik.
Demikian juga seorang kepala keluarga yang baik dan bertanggungjawab ketika ia akan bertugas ke luar daerah untuk waktu yang lama; ia tidak akan membiarkan istri dan anak-anaknya terlantar. Maka ia memberikan biaya hidup yang cukup kepada keluarga yang ditingalkanya selama ia pergi; dan juga berpesan kalau ada apa-apa dapat minta bantuan kepada si A atau si B, dst. Selain pesan, si bapak tersebut berjanji pada keluarganya akan selalu mengadakan kontak, sejauh ada kesempatan. Dengan demikian keluarga akan tenang.
Peristiwa yang sama juga terjadi pada zamannya Tuhan Yesus, di mana Ia mempunyai tanggungjawab yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan keselamatan umat manusia. Ketika Ia merasa bahwa saat perpisahan sudah dekat, Ia mengkhawatirkan para murid-Nya, apakah mereka sanggup bertahan? Sanggup meneruskan apa yang telah dirintis-Nya. Maka Ia berpesan kepada para murid-Nya agar mereka saling mengasihi satu sama lain. Yesus juga berpesan agar mereka jangan khawatir dan kecil hati karena bila kelak Ia sudah tidak bersama mereka, akan ada Penghibur yaitu Roh Kudus yang mendampingi dan mengingatkan mereka, apa saja yang pernah Ia katakan kepada mereka. Roh Kudus akan mendampingi dan mendorong serta memberi kekuatan kepada mereka kata-Nya, “Jangan gelisah dan gentar hatimu. Untuk itu berbuatlah seperti yang Kuperintahkan kepadamu, “Barangsiapa mengasihi Aku, berarti akan menepati sabda-Ku, sebab apa yang Kukatakan kepadamu bukan daripada-Ku melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Dan damai sejahtera Kutinggalkan dan Kuberikan kepadamu.”
Bagaimana dengan kita?
Sepanjang kita masih mau mendengarkan pesan Yesus, yaitu saling mengasihi, kita pun tidak perlu gelisah dan gentar. Kita tetap bersemangat dalam menjalani hidup ini, karena hidup adalah tanggungjawab. Walau dunia ini makin keras dan tidak bersahabat, namun kita semua percaya bahwa kita akan selalu didampingi Roh Kudus. Bila kita menghadapi rintangan, kesulitan, dan semangat kita mulai ada tanda-tanda kendor, kita akan selalu dikuatkan dan disemangati oleh Roh Kudus. Ada hari ada rezeki, ada iman ada pengharapan.
Marilah kita menjalani hidup sesuai dengan pesan Yesus, yaitu hidup yang diwarnai cinta kasih. Karena cinta kasih akan membawa damai, damai bagi semua orang yang kita jumpai di mana pun kita berada. Yaitu Damai sejahtera Yesus Kristus yang Ia tinggalkan dan Ia berikan untuk kita semua. (FX. Mgn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar