HR RY KRISTUS RAJA (C)
Hari Minggu 21 November 2010
2 Sam 5:1-3;
Kol 1:12-20;
Luk 23:35-43
Bayangan kita tentang seorang raja adalah seseorang yang mempunyai kekuasaan yang luar biasa, kaya raya dan hidupnya mewah serta tinggal di istana yang megah dan memiliki pasukan khusus. Namun Yesus sebagai Raja semesta alam tidak mempunyai istana yang megah, hidupnya biasa-biasa saja, sederhana seperti orang pada umumnya.
Walau pun Ia mempunyai kekuasaan yang luar biasa namun Ia tetap rendah hati. Ia sebagai Raja memerintah bukan dengan kekerasan tetapi dengan cinta kasih. Raja yang menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian. Ia tetap setia mengemban tugasnya dengan tuntas sebagai Raja. Maka karena kesetiaan-Nya pada Bapa, Yesus rela menderita dan mati di kayu salib demi umat manusia. Ia disalib bersama dengan dua orang penjahat. Di atas kayu salib pun Ia masih diolok dan dihina oleh para pemimpin agama dan ahli Taurat, ”Biarlah Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri kalau memang Ia benar-benar Mesias yang dipilih Allah. Orang lain saja Ia selamatkan. Jika Engkau raja orang Yahudi selamatkanlah diri-Mu.” Tetapi Yesus tidak marah kepada mereka, apalagi marah pada Bapa-Nya.
Kesetiaan pada Bapa-Nya dan menyadari dirinya sebagai Raja, walau pun Ia tergantung di kayu salib masih mau menolong sesama terhukum yaitu seorang penjahat yang memohon kepada-Nya agar diselamatkan bila Ia datang sebagai Raja. Pengakuan imannya bahwa Yesus adalah Raja yang akan datang untuk menghakimi umat manusia meluncur dari lubuk hatinya yang hancur, mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dibuat selama hidupnya. Mengakui Yesus adalah Raja pada hakikatnya merupakan suatu pengakuan dan permohonan agar Yesus berkenan mengasihani dan mengampuni dia, sehingga dia memperoleh keselamatan berkat rahmat-Nya.
Dengan penuh kuasa Yesus berjanji, ”Kamu akan bersama Aku di Firdaus hari ini juga.” Yesus tidak mengatakan besok’ atau lusa’, atau ‘pada akhir zaman’, tetapi ‘hari ini.’ Berada di Firdaus berarti berada dalam keselamatan kekal. Dalam hal ini, Yesus tidak mau menyelamatkan diri sendiri tetapi Ia mau menyelamatkan orang lain yang senasib dengan Dia. Yesus hanya melihat iman si penjahat yang bertobat dan menyerahkan diri kepada-Nya sebagai Raja penyelamatnya. Yesus memberikan harapan kepada si penjahat dan menemani untuk masuk surga. Dia memberikan tempat kebahagiaan kepada penjahat yang bertobat.
Kenapa?
Yesus sungguh mencintai umat manusia yang berdosa dan yang mau bertobat. Dalam kedalaman cinta itulah kita melihat Dia sebagai seorang Raja alam semesta, raja seluruh umat manusia. Bukan raja yang mencari kesenangan dirinya sendiri, tetapi Raja yang mengusahakan kebahagiaan seluruh umat manusia. Raja yang ikut prihatin dan ikut merasakan penderitaan umatnya yang sakit, dan yang tersisih. Ia ikut berduka bersama para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya karena menjadi korban bencana alam. Raja yang peduli dan mau berbuat bagi mereka yang tertimpa berbagai musibah.
Dalam perayaan Kristus Raja Semesta Alam, kita mengakui Yesus sebagai Raja, tetapi bukan raja yang memegang kekuasaan seperti Daud, walau memang Ia keturunan Daud. Dia Raja yang wilayah kekuasaan dan pemerintahannya tidak dibatasi oleh suatu negara karena Kerajaannya bukan dari dunia sini. Ia mau menjadi raja di hati setiap orang. Raja yang memerintah dengan cinta kasih. Raja yang menyelamatkan dunia, membantu yang lemah dan miskin dengan menggandakan roti untuk banyak orang, mengusir roh jahat, menyembuhkan segala penyakit dan menghidupkan orang mati. (FX. Mgn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar