HR. PENAMPAKAN TUHAN
Minggu, 2 Januari 2011
Yes 60:1-6;
Ef 3:2-31.5-6;
Mat 2:1-12
Munculnya Bintang di Timur menandakan lahirnya seorang Raja atau Pemimpin baru, yaitu Yesus Kristus yang akan menggembalakan umat manusia. Pertama kali yang melihat bintang itu adalah tiga orang sarjana, orang Majus dari Timur yang bukan bangsa Yahudi.
Kabar tentang kelahiran-Nya membuat dunia heboh mulai dari para gembala sampai dengan para bijak atau orang-orang majus dan penguasa saat itu yaitu Herodes. Baik para gembala maupun orang-orang majus mendapat bimbingan dan tuntunan langsung dari langit dengan "isyarat atau tanda" yang sesuai dengan cara berpikir masing-masing. Tuhan berbicara lewat penampakan malaikat dan bala tentara surgawi kepada para gembala. Ia menampakkan diri lewat isyarat dan pemikiran para ulama yang kaya akan ilmu pengetahuan. Ia pun menampakkan diri kepada mereka lewat orang yang memiliki niat “tidak baik” seperti Herodes.
Dengan hadirnya Bayi mungil sederhana dalam palungan di Betlehem menunjukkan bahwa karya keselamatan Allah bagi dunia mulai tampak. Allah juga menampakkan kuasa-Nya untuk mengantar setiap orang menyambut serta menikmati keselamatan yang dibawa oleh Yesus. Tuhan yang mau turun kepada manusia, yang hidup dan berada dalam situasi manusia. Ia berkenan turun ke dunia menampakkan karya keselamatan-Nya, juga membuka jalan bagi siapa saja untuk mengantar kepada keselamatan itu. Keselamatan telah ditawarkan tinggal mereka yang mengetahui mau memahami dan menerima atau menolak keselamatan itu. Sebagian besar umat manusia menerima dan menyambut-Nya, tetapi ada juga orang-orang yang seperti Herodes menolak-Nya.
Para sarjana dari Timur menjadi saksi yang melihat sendiri Bayi Yesus, mereka memahami tanda-tanda dari langit dan mereka memihak Raja yang baru lahir. Mereka diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes. Sekarang mereka menyadari bahwa muslihat Herodes yang ingin melacak di mana persisnya tokoh yang dianggapnya bakal menjadi saingannya itu. Para majus pulang membawa kegembiraan yang akan mereka bagikan kepada orang-orang lain.
Bagaimana dengan orang-orang Yahudi, terutama Herodes? Herodes tidak mau mencari Mesias dan bersembah sujud kepada-Nya, walaupun dia sudah diberitahu akan hadirnya Sang Mesias, oleh para imam kepala dan ahli Taurat. Sebaliknya, justru berusaha untuk melenyapkan-Nya, dengan cara harus membantai banyak bayi yang tidak berdosa. Herodes kehilangan kepekaan akan cara-cara Tuhan berbicara kepada manusia, malah menganggapnya sebagai ancaman atas kedudukannya! Demikian juga para alim ulama saat itu mereka tidak memahami maknanya kendati mereka mengetahuinya. Hanya Maria sajalah diantara orang-orang itu yang berusaha mengerti dan mendengar kata-kata para gembala. Maria "menyimpan semua perkataan itu dalam hatinya dan memikir-mikirkannya." Bunda Maria bersikap mau memahami misteri yang ada dalam kehidupannya. Orang-orang lain hanya terkagum-kagum dan terkejut saja.
Semoga dalam Pesta penampakan Tuhan hari ini yang merupakan pesta Sang Bintang Sejati, Tuhan Yesus Penyelamat dunia, bukan penyelamat orang katolik saja. Penyelamat bagi semua orang yang menerima kehendak baik-Nya. Marilah kehendak baik-Nya kita tanggapi dengan mewujudkan niat baik kita kepada sesama, agar kebersamaan kita bagaikan bintang-bintang bersinar dan bertebaran di malam kelam, sehingga bisa menjadi bintang atau petunjuk jalan kehidupan sejati yang damai sejahtera. (FX. Mgn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar