BELAJAR KEPADA MARIA MAGDALENA MEWARTAKAN KEBANGKITAN TUHAN
Kis 10:34a.37-43;
Kol 3:1-4;
Yoh 20:1-9 atau Mark 16:1-8
Seorang bapak yang baru saja mengalami musibah karena kepergian anggota keluarganya, ada perasaaan yang macam-macam di dalam pikirannya. Kenapa ia mati, kenapa harus menimpa keluarga saya? Sulit sekali mau menerima kenyataan seperti ini, walau semua orang tak terkecuali termasuk bapak itu akan mengalami hal yang sama. Namun setelah berlalunya waktu bapak itu menyadari bahwa pada saatnya akan mengalami juga.
Demikian juga iman para rasul juga tergoncang setelah kematian Gurunya di kayu salib dan dimakamkan jenazah-Nya. Ketika tiga harinya setelah pemakaman dapat informasi bahwa Yesus telah bangkit tetapi para murid termasuk Petrus masih belum percaya. Namun lambat laun iman mereka tumbuh, meskipun dihantui oleh keraguan dan kebingungan, antara percaya dan tidak. Ini terjadi ketika pagi-pagi benar Maria Magdalena datang ke makam Yesus, tetapi didapati batu penutup makam telah terbuka. Dalam ketakutannya ia melihat seorang malaikat nampak seperti pemuda memakai jubah putih, mengatakan bahwa Yesus dari Nazareth itu sudah bangkit, sudah tidak ada disini. Katakan kepada para murid-Nya dan Petrus, bahwa Ia telah mendahului kamu ke Galilea.
Kenapa Maria Magdalena disebut-sebut dalam Injil hari Paskah ini. Bahkan Maria Magdalenalah orang pertama-tama yang diutus Tuhan untuk mewartakan kebangkitan-Nya kepada para murid yang lain termasuk Petrus. Mengapa Maria Magdalena begitu ditokohkan dalam peristiwa kebangkitan Tuhan ini? Mengapa ia begitu dicintai oleh Tuhan sehingga Marialah yang pertama-tama boleh melihat Dia yang telah bangkit dan boleh mewartakan kebangkitan-Nya?
Maria Magdalena pernah jatuh dalam dosa yang sangat dalam. Namun sesudah bertemu dengan Yesus, Maria mencoba bangkit dari kejatuhannya. Maria bangkit menjadi wanita yang lain sama sekali. Dan Yesus menjadi saksinya. Mungkin karena itu Yesus tidak pernah lupa akan wanita itu, sejak Maria membasahi kaki Yesus dengan air mata penyesalannya dan mengeringkan dengan rambutnya. Maria sungguh-sungguh telah bangkit dari keterpurukannya. Maria telah merayakan Paskah yang pertama dengan tepat. Paskah Kristus menjadi Paskah Maria juga. Oleh sebab itu, ia layak melihat Kristus yang telah bangkit dan dipercayakan pula untuk mewartakannya.
Semoga kita juga mau mewartakan kebangkitan Kristus, menimba pengalaman iman Maria Magdalena tadi yang awalnya ada keragu-raguan, namun kemudian memperoleh jawaban pasti dari para malaikat: “Ia sudah bangkit dan mendahului kamu ke Galilea.”
Marilah menyadari bahwa kita ini yang tidak lebih baik dari Maria Magdalena sebelum mengenal Yesus. Namun, apakah sekarang setelah mengenal dan menjadi pengikut Kristus juga lebih baik dari Maria Magdalena setelah mengenal Yesus? Dan marilah kita belajar dari pengalaman iman seorang bapak yang kehilangan anggota keluarganya tadi. Awalnya tidak rela dan merasa kehilangan, tetapi karena kepasrahannya kepada Tuhan, mengarahkan imannya kepada Kristus yang bangkit menjadi Paskah bagi dirinya. (FX. Mgn) SELAMAT PASKAH. ALLELUYA.
Kis 10:34a.37-43;
Kol 3:1-4;
Yoh 20:1-9 atau Mark 16:1-8
Seorang bapak yang baru saja mengalami musibah karena kepergian anggota keluarganya, ada perasaaan yang macam-macam di dalam pikirannya. Kenapa ia mati, kenapa harus menimpa keluarga saya? Sulit sekali mau menerima kenyataan seperti ini, walau semua orang tak terkecuali termasuk bapak itu akan mengalami hal yang sama. Namun setelah berlalunya waktu bapak itu menyadari bahwa pada saatnya akan mengalami juga.
Demikian juga iman para rasul juga tergoncang setelah kematian Gurunya di kayu salib dan dimakamkan jenazah-Nya. Ketika tiga harinya setelah pemakaman dapat informasi bahwa Yesus telah bangkit tetapi para murid termasuk Petrus masih belum percaya. Namun lambat laun iman mereka tumbuh, meskipun dihantui oleh keraguan dan kebingungan, antara percaya dan tidak. Ini terjadi ketika pagi-pagi benar Maria Magdalena datang ke makam Yesus, tetapi didapati batu penutup makam telah terbuka. Dalam ketakutannya ia melihat seorang malaikat nampak seperti pemuda memakai jubah putih, mengatakan bahwa Yesus dari Nazareth itu sudah bangkit, sudah tidak ada disini. Katakan kepada para murid-Nya dan Petrus, bahwa Ia telah mendahului kamu ke Galilea.
Kenapa Maria Magdalena disebut-sebut dalam Injil hari Paskah ini. Bahkan Maria Magdalenalah orang pertama-tama yang diutus Tuhan untuk mewartakan kebangkitan-Nya kepada para murid yang lain termasuk Petrus. Mengapa Maria Magdalena begitu ditokohkan dalam peristiwa kebangkitan Tuhan ini? Mengapa ia begitu dicintai oleh Tuhan sehingga Marialah yang pertama-tama boleh melihat Dia yang telah bangkit dan boleh mewartakan kebangkitan-Nya?
Maria Magdalena pernah jatuh dalam dosa yang sangat dalam. Namun sesudah bertemu dengan Yesus, Maria mencoba bangkit dari kejatuhannya. Maria bangkit menjadi wanita yang lain sama sekali. Dan Yesus menjadi saksinya. Mungkin karena itu Yesus tidak pernah lupa akan wanita itu, sejak Maria membasahi kaki Yesus dengan air mata penyesalannya dan mengeringkan dengan rambutnya. Maria sungguh-sungguh telah bangkit dari keterpurukannya. Maria telah merayakan Paskah yang pertama dengan tepat. Paskah Kristus menjadi Paskah Maria juga. Oleh sebab itu, ia layak melihat Kristus yang telah bangkit dan dipercayakan pula untuk mewartakannya.
Semoga kita juga mau mewartakan kebangkitan Kristus, menimba pengalaman iman Maria Magdalena tadi yang awalnya ada keragu-raguan, namun kemudian memperoleh jawaban pasti dari para malaikat: “Ia sudah bangkit dan mendahului kamu ke Galilea.”
Marilah menyadari bahwa kita ini yang tidak lebih baik dari Maria Magdalena sebelum mengenal Yesus. Namun, apakah sekarang setelah mengenal dan menjadi pengikut Kristus juga lebih baik dari Maria Magdalena setelah mengenal Yesus? Dan marilah kita belajar dari pengalaman iman seorang bapak yang kehilangan anggota keluarganya tadi. Awalnya tidak rela dan merasa kehilangan, tetapi karena kepasrahannya kepada Tuhan, mengarahkan imannya kepada Kristus yang bangkit menjadi Paskah bagi dirinya. (FX. Mgn) SELAMAT PASKAH. ALLELUYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar