SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Sabtu, 05 September 2009

EFATA!, ARTINYA: TERBUKALAH!


MG BIASA XXIII/B
Yes 35:4-7a; Yak 2:1-5; Mrk 7:31-37

Bicara sedikit keras dikira memarahi, bicara pelan tidak dengar dan dikira "ngrasani". Begitulah susahnya kalau kita bicara dengan orang kurang pendengarannya. Bagi yang kurang pendengarannya susah, yang mengajak bicara ya susah. Orang yang terganggu pendengarannya sangat sulit untuk mendengarkan suara. Bahkan kalau gangguan pendengarannya sejak dari bayi membuat mereka gagu (gagap).
Seperti dalam Injil tadi Yesus berjumpa dengan seorang tuli dan gagap yang dibawa oleh beberapa orang kepada Yesus agar Ia mau menyembuhkan. Dalam penyembuhan itu, Yesus memisahkan dari kerumunan banyak orang. Rupanya Yesus ingin tahu seberapa besar keinginan orang itu untuk disembuhkan. Seberapa besar iman yang dimiliki orang itu. Yesus ingin menyapa dan berkomunikasi secara pribadi. Yesus ingin kontak dari hati ke hati dengan orang itu.
Melihat isyarat dan tanda-tanda yang disampaikan orang itu begitu kuat untuk disembuhkan oleh Yesus, maka Ia berkata, ”Efata! Terbukalah! Dan orang itu lalu bisa mendengar dan berbicara. Menyimak peristiwa penyembuhan tadi tampaknya Yesus sangat menghargai orang itu secara pribadi. Ia menerima orang itu secara penuh sebagai pribadi yang utuh.

Bagaimana dengan kita?
Dalam kehidupan sehari-hari kadang orang menjadi (dibuat) sakit karena direndahkan dan diperlakukan beda karena kekurangannya. Banyak orang menjadi sakit dan kecewa karena tidak dihargai dan didengar pendapatnya. Kita yang diberi telinga untuk mendengar malah sulit untuk mendengar dan tidak menaruh kepeduliannya terhadap hal di sekitarnya. Apakah kita juga tuli? Kita sebagai orang yang beriman kepada Yesus tetapi sering memandang muka. Membedakan orang karena penampilan. Kita lupa bahwa Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia untuk menjadi kaya dalam iman dan jadi ahli waris Kerajaan Allah (Yak 2:1-5).
Marilah kita menyimak peristiwa penyembuhan orang tuli dan gagap tadi di mana Yesus sangat peduli kepada orang sakit. Ia menghargai dan menerima orang itu secara penuh sebagai pribadi yang utuh, sebagai pribadi yang dicintai Allah. Tanda bahwa Allah telah datang dengan pembalasan dan ganjaran. Orang buta akan dicelikkan dan telinga orang tuli akan dibuka. Orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak sorai (Yes 35:4-6). (FX. Mgn)