SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 13 Desember 2010

DIA IMANUEL - ALLAH MENYERTAI KITA

MINGGU ADVEN IV (A)
Hari Minggu 19 Desember 2010

Yes 7:10-14;
Rm 1:1-7;        
Mat 1:18-24

Kedatangan Yesus ke dunia sebagai manusia sungguh dipersiapkan oleh banyak orang. Para nabi telah lama menceritakan dan meramalkan akan kedatangan-Nya. Seperti Yohanes Pembaptis diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi Dia dengan ajakannya agar semua orang bertobat, karena kerajaan surga sudah dekat. Demikian juga Maria mau menerima tawaran Malaikat Gabriel agar ia mau mengandung dari Roh Kudus. Maria dipilih Allah untuk menjadi ibu Tuhan dengan mengandung Putra Allah.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah Yosef, ia dipilih Allah untuk menjadi bapa pengasuh-Nya. Yosef, sesungguhnya sangat besar andilnya dalam karya penyelamatan Allah, walau dalam Gereja perannya kurang begitu menonjol. Yosef yang statusnya baru bertunangan dengan Maria, tetapi ia mau menerima Maria yang kedapatan hamil sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Ia mau menerima Maria sebagai istri setelah diperingatkan melalui mimpi bahwa anak dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Demi menjaga nama baik Maria di hadapan banyak orang, ia tidak mau meninggalkan Maria. Waktu itu akan menjadi pertanyaan banyak orang bila ia meninggalkan Maria.

Kesanggupan Yosef untuk menerima Maria sungguh merupakan suatu peran yang sangat mulia. Yosef juga mau memberi nama Yesus, anak-Nya itu sesuai dengan pesan malaikat Tuhan dalam mimpinya. Pesan ini sejalan dengan janji Allah kepada Raja Ahas melalui nabi Yesaya bahwa akan ada seorang perawan yang melahirkan seorang putra, dan harus dinamai Emanuel: Allah Beserta Kita. Bahkan Yosef mau membesarkan Yesus dan mendidiknya serta melatihnya bekerja sampai dewasa. Peran Yosef yang begitu besar dalam karya penyelamatan Allah, menunjukkan bahwa Yosef sungguh mendahulukan kehendak Tuhan daripada kehendaknya sendiri. Dengan mendahulukan kehendak Allah maka akan semakin cepat terwujudnya kerajaan Allah di dunia ini.

Bagaimana dengan kita?
Sikap iman Yosef diharapkan menjadi contoh bagi kita semua sebagai pengikut Yesus. Kesetiaan dan contoh hidup keluarga Yosef sangat pantas untuk diteladani. Demi kebahagiaan dan keutuhan keluarga dan karena cintanya terhadap Maria, ia tetap mempertahankan rumah tangganya. Baginya keutuhan dan kebahagiaan keluarga menjadi prioritas utama. Semoga kita semua bisa meneladani sikap hidup Yosef yang mengedepankan kehendak Tuhan. Sikap hidup yang tidak hanya melihat kekurangan pasangan tetapi melihat kelebihan pasangan. Saling berkorban serta bersikap jujur dan terbuka, merupakan tanda keluarga yang diwarnai cinta kasih. Dengan demikian layak menerima kedatangan Tuhan yang kita nantikan dan rayakan pada Natal nanti. Emanuel, Tuhan beserta kita. (FX. Mgn)