SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 08 Agustus 2011

BERKAT KESETIAAN DAN TELADAN HIDUPNYA MARIA LAYAK DIANGKAT KE SURGA

HR RY SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
Minggu, 14 Agustus 2011

Why 11:19a;12:1,3-6a;
1Kor 15:20-26;
Luk 1:39-56

Maria dalam kunjungannya menemui Elisabet di rumah Zakharia diliputi rasa kerinduan yang sangat mendalam karena sudah cukup lama tidak bertemu. Pada saat Maria memberikan salam melonjaklah bayi yang ada dalam kandungan Elisabet. Kalau begitu salam dari Maria ternyata bukan hanya membuat Elisabet dan Zakharia bergembira, bahkan bayi yang sedang dikandung Elisabet pun bergejolak gembira seakan-akan mau menyambut saudaranya yang datang.
Begitu girangnya Elisabet, apalagi merasakan gejolak gembira bayi dalam kandungannya, ia menjawab salam Maria dengan penuh semangat, “Berbahagialah engkau dan anak yang sedang kaukandung. Kehadiranmu sungguh menunjukan suatu kerendahan hati seorang ibu Tuhan yang berkenan mengunjungi aku.” Elisabet  merasa betapa Allah sangat menyayangi Maria. Namun sebagai hamba Allah dalam kerendahan hatinya Maria mengungkapkan kegembiraannya dengan memuji Allah, ”Jiwaku memuji Tuhan, karena Ia memperhatikan hamba-Nya, rahmat-Nya  terus mengalir dalam hidupku. Ia telah melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang lapar dan kecil”.
Itulah Kidung Magnificat atau nyanyian pujian Maria yang ia sampaikan kepada Allah, di hadapan Elisabet. Selanjutnya menjadi keyakinan iman Gereja Katolik, bahwa Maria menjadi Bunda Gereja dan teladan kerendahan hati. Apa yang terjadi dalam diri Bunda Maria mengungkapkan pesan iman bahwa Tuhan mengangkat orang yang rendah hati dan mempermalukan orang yang sombong. Maria bersyukur dan memuji Tuhan karena ia menyadari dan mengakui telah memperoleh karunia yang melimpah dari Allah. Bunda Maria adalah seorang hamba Tuhan yang mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah. Maria mau bekerja sama dengan Allah dan rela dipakai Allah untuk penggenapan rencana penyelamatan-Nya. Itulah wujud kerendahan hatinya dan dari situlah Bunda Maria telah mengalami secara penuh buah penebusan Tuhan Yesus Kristus.
        Peran Bunda Maria dalam karya penyelamatan Yesus Kristus nyata dalam dirinya. Maria yang seorang manusia biasa, tetapi karena cintanya pada Allah dan imannya yang begitu besar kepada-Nya, maka Maria sungguh dimuliakan seluruh jiwa dan raganya. Berkat kerendahan hatinya serta teladan hidupnya, sungguh pantas dan layak ia diangkat ke surga.
Dengan merayakan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, kita diajak menimba keteladanan hidup Maria. Keteladanannya tampak dalam peran sertanya dalam karya penyelamatan. Ia menjadi wanita yang berbahagia karena percaya Sabda Tuhan dan melaksanakannya. Dengan rendah hati, Maria menyadari bahwa Allah berkarya dalam dirinya, sekaligus terlibat di dalam karya penyelamatan tersebut dengan menjadi Ibu Yesus. Itulah karya besar Allah dalam diri Maria.
            Marilah kita mohon kerendahan hati seperti Bunda Maria, agar kita juga pantas menjadi warga kerajaan surga, di mana Maria telah lebih dulu berada di sana. (FX. Mgn)