SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 11 Juli 2011

SEMOGA KITA BISA LEPAS DARI BELITAN RUMPUT KEHIDUPAN

MINGGU BIASA XVI (A)
Minggu, 17 Juli 2011

Keb 12:13.16-19;
Rm 8:26-27;
Mat 13:24-30

     Dalam Injil hari ini Yesus membuat perumpamaan tentang gandum sebagai benih yang baik dan ilalang sebagai benih yang buruk merujuk dua gambaran yang kontras antara orang-orang benar dan orang-orang jahat. Jika demikian, sebagai orang beriman kita termasuk dalam kategori “gandum” ataukah “ilalang”?

     Seringkali kita akan menjawab dengan mantap bahwa kita termasuk kelompok “gandum”, sedangkan mereka yang berada di luar komunitas kita segera kita golongkan sebagai kelompok “ilalang”? Kita sebagai orang Kristiani sering menganggap diri sebagai warga Kerajaan Allah, sedangkan mereka yang berada di luar iman Kristiani secara otomatis termasuk sebagai warga kerajaan dunia.
     Hal ini orang mulai saling curiga satu sama lainnya bahkan saling tuduh: “Kamu orang jahat! Kalau aku baik! Kelompokku yang paling benar dan kelompok lain adalah salah.” Kemudian membuat pemisahan dengan tidak mau bergaul satu sama lainnya, bahkan memusuhi yang tidak sependapat dan tidak sama dengan aturan kita. Karena itu penilaian siapakah orang yang termasuk “gandum” dan siapakah orang yang termasuk “ilalang” menjadi tidak mudah. Di dalam kehidupan kita sendiri ternyata tidak senantiasa mampu menjadi “gandum yang baik”. Kita lupa bahwa dengan bermacam-macam paham, aliran dan pendapat itu akan memperkaya warna kehidupan, ibarat pelangi.

     Selanjutnya melalui perumpamaan-Nya Yesus menghendaki agar gandum dan ilalang dibiarkan tumbuh bersama, demikian juga hal baik dan buruk juga bertumbuh bersama dalam hidup kita. Dalam hal ini Yesus justru mau mengajar agar kita harus senantiasa rendah-hati dan tidak mudah menghakimi orang lain untuk menggolongkan orang lain sebagai kelompok “ilalang”. Karena bisa terjadi, kita yang menggolongkan diri sendiri sebagai “gandum” ternyata justru kita dinilai oleh Tuhan sebagai “ilalang”. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena tanaman “ilalang” dan “gandum” yang dimaksudkan oleh Yesus pada awal pertumbuhannya sering tidak tampak perbedaannya. Namun baru saat gandum mulai berbulir, petani mulai mengetahui dengan persis manakah yang termasuk kelompok tanaman ilalang dan manakah yang termasuk kelompok gandum. Bila kita tidak menghasilkan buah sebenarnya kita telah menempatkan diri dalam kelompok “ilalang”.
     Memang dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat sering kali menghadapi berbagai tantangan antara keinginan untuk berbuat baik sesuai kehendak Tuhan, namun di sisi lain godaan dan keinginan berbuat tidak baik juga sangat kuat. Dalam diri kita merasa bahwa terdapat gandum dan rumput tumbuh bersama. Kadang-kadang setia pada ajaran Tuhan, tetapi kadang-kadang juga tidak. Dalam kehidupan di masyarakat, kita ini berbaur dengan yang baik dan yang jahat. Ibarat gandum yang baik dan rumput belit-membelit. Manusia yang dari awalnya diciptakan Tuhan baik adanya kemudian menjadi terkontaminasi dengan hal-hal jahat. Dan jelas sangat sulit dipisahkan sekarang. Karena dengan memisahkan sekarang sama saja dengan mematikan kita dan mematikan kebebasan kita untuk tetap memilih mengembangkan ”gandum atau rumput” itu.
     Kita semua sadar, bahwa dalam hidup ini kebaikan dan kejahatan kerap kali bercampur, seperti gandum dan rumput tumbuh bersama. Melihat hal ini kita diharapkan bersabar dan toleran dengan membiarkan tetap menjalani hidup bersama dan berdampingan dengan orang-orang lain. Dengan demikian iman kita akan tertantang untuk maju hingga saat penyaringan terakhir di mana gandum dan rumput dipisahkan. Karena itu Tuhan membiarkan rumput dan gandum tumbuh bersama sampai musim panen tiba. Gandumnya disimpan di lumbung-Nya, sedangkan rumputnya dibakar.

     Tuhan sungguh sabar terhadap manusia, segalanya diarahkan kepada kebaikan. Tuhan masih sayang kepada kita dengan membiarkan serta menunggu kita sadar, dengan memberi kesempatan bertobat bila kita berdosa (Keb 12:19). Semoga kita selalu memohon kekuatan kepada-Nya agar bisa lepas dari belitan rumput kehidupan. (FX. Mgn)