SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 08 November 2010

MENANTIKAN AKHIR ZAMAN DENGAN SIKAP WASPADA

MG BIASA XXXIII (C)
Hari Minggu, 14 November 2010

Mal 4:1-2;
2 Tes 3:6-13;    
Luk 21:5-19

      Dalam situasi yang sulit dan tekanan hidup di dunia ini, banyak orang membutuhkan jawaban dan pegangan agar mampu menghadapi permasalahan yang sering begitu menekan dan menakutkan. Orang menjadi bingung, lemah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan; lalu ada kecenderungan mencari jalannya sendiri-sendiri. Apa lagi, ketika mendengar banyak orang mulai ramai membicarakan tentang akhir zaman. Mereka tidak semangat bekerja lagi, dan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Untuk apa bekerja susah payah kalau sebentar lagi semuanya habis. Hal demikian diperingatkan oleh Rasul Paulus, bahwa  orang yang tidak mau bekerja, ya jangan makan.
      Orang lalu pergi ke tempat tertentu. Salah satunya pergi ke suatu tempat pengajaran religius, tetapi seringkali malah terjebak dalam berbagai pandangan yang keliru. Bukan mendapatkan jawaban yang menggembirakan, tetapi malah mendapat gambaran yang menakutkan tentang segera berakhirnya kehidupan di dunia ini. Dengan mencomot beberapa ayat Kitab Suci seolah-olah dengan adanya ketidakstabilan yang dihadapi itu, sebagai tanda kesudahan dunia akan segera datang.

      Memang, seperti pernah langit dan bumi ini diciptakan, demikian juga akan tiba saatnya semuanya itu berakhir. Semuanya akan terjadi, tetapi Yesus mengingatkan agar jangan takut. Semua ini adalah tanda-tanda awal, bukan tanda kesudahannya telah dekat. Ia tidak merahasiakan beberapa tanda sebelum hari kedatangan-Nya yang mulia, bahwa para murid akan menghadapi banyak tantangan. Menjumpai para nabi palsu dan petualang rohani, menghadapi peperangan dan pemberontakan, terjadi gempa bumi dahsyat, kelaparan dan penyakit sampar, akan ada penangkapan dan penganiayaan, pertentangan dan pengkhianatan dari anggota keluarga, serta gejala alam yang penuh misteri.
      Harus diakui bahwa menjalani kehidupan di dunia ini seringkali tidak semua dapat dipahami, apalagi membayangkan tentang akhir zaman. Dalam kehidupan umat kristiani dari zaman Yesus sampai sekarang akan selalu menghadapi penolakan-penolakan, banyak orang yang membenci. Bahkan musuh Kristen ada dalam lingkungan sendiri. Yesus sendiri pun diserahkan oleh seorang rasul-Nya. Tetapi dalam hal ini, Yesus hanya meminta kita untuk tetap bertahan dan bertekun. Dengan bertahan dan bertekun, berarti kita diminta tetap beriman teguh dan tetap setia kepada Tuhan. Kita yakin, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya yang sedang mengalami penderitaan atau siksaan, karena Tuhan menjamin bahwa tidak sehelai rambut kepala yang kita miliki akan hilang.
      Untuk itu, tidak perlu takut dan cemas menghadapi aneka teror, jebakan, dan gertakan yang mencoba melemahkan iman kita. Bermacam-macam musibah dan bencana alam serta kerusuhan hendaknya kita hadapi dengan tabah dan tenang. Beberapa kejadian yang menguji dan menuntut kesabaran kita, merupakan kesempatan untuk semakin meneguhkan jati diri kita sebagai pengikut-Nya.
      Marilah dalam menantikan kedatangan Tuhan yang mulia, kita percaya akan penyelenggaraan ilahi. Semuanya kita hadapi dengan tenang dan waspada, sambil tetap melakukan pekerjaan sehari-hari sesuai dengan profesi kita masing-masing. Karena Tuhan akan selalu menyertai dan membela kita dengan kata-kata hikmat, sehingga kita tidak dapat ditentang atau dibantah oleh lawan-lawan. (FX. Mgn)