SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 14 November 2011

MENGASIHI YANG TERSISIH SAMA HALNYA MENGASIHI YESUS

HR RY TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM (A)
Minggu, 20 November 2011

Yeh 34:11-12.15-17;
1 Kor 15:20-26a.28;
Mat 25:31-46

Seringkali kita terkecoh oleh segala sesuatu yang nampak sepintas di depan mata kita. Seseorang dengan penampilannya sangat sederhana, ternyata ia adalah seorang atasan. Pernah terjadi seorang pastor muda mengunjungi warga didampingi oleh seorang prodiakon yang sudah ”sepuh”. Kedatangan mereka disambut oleh warga dengan hangat dan penuh kerinduan karena mereka jarang memperoleh kunjungan pastor. Perhatian warga bukan pada pastor muda tadi, tetapi pada prodiakon yang sepuh yang mengantarnya. Ternyata setelah memperkenalkan diri, mereka baru tahu dan sadar bahwa orang yang masih muda tadi adalah pastornya.
Penampilan sosok diluar perkiraan kita dan di luar anggapan banyak orang juga terjadi dalam bacaan-bacaan hari ini, yang menampilkan sosok Raja Semesta Alam. Raja yang kita sambut hari ini ternyata adalah Tuhan yang mengasihi dan bukan Tuhan yang menakutkan. Sosok seorang gembala, pelayan yang sederhana dan tidak menonjolkan diri, bukan seperti penguasa yang selalu menuntut untuk ditaati dan dilayani.
Lazimnya penampilan seorang raja sebagai sosok yang Mahajaya dan Mahamulia yang berdaulat dan berkuasa. Namun dalam Bacaan Pertama ditampilkan sosok raja yang sama sekali berbeda: bukan sebagai seorang maharaja dunia yang dikelilingi oleh dayang-dayang dan pasukan bersenjata, tetapi sebagai seorang gembala yang penuh perhatian mempedulikan kawanan dombanya, khususnya yang terlantar dan tersesat di kala menghadapi masa yang tidak begitu cerah, ”hari berkabut dan hari kegelapan.” Pada saat seperti ini Raja yang kita elu-elukan bertindak bagaikan gembala: yang hilang dicari-Nya, yang luka dibalut-Nya, yang sakit dikuatkan-Nya, yang terlupakan diperhatikan-Nya, dan yang tersingkir direngkuh-Nya.
Gambaran seorang Raja yang ditampilkan dalam Injil hari ini, Ia sebagai Raja yang akan datang dalam kemuliaan dan bersemayam di atas tahta kemulian-Nya yang dikelilingi malaikat-malaikat-Nya, yang menghimpun semua bangsa dihadapan-Nya, lalu memisahkan mereka seorang dari seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Namun Raja yang mulia itu kemudian mengidentifikasi diri dengan orang-orang kecil di dalam masyarakat: yang lapar, yang haus, yang telanjang, yang sakit, yang asing, yang mendekam di dalam penjara. Semua orang yang peduli pada kelompok terpinggirkan ini diikutsertakan dalam pemerintahan Raja Kristus; demikian sabda-Nya: ”Mari, kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.”

Bagaimana dengan kita?
Kita sebagai pengikut-Nya diminta ikut berperan dalam pemerintahan-Nya, tetapi keikutsertaan kita tidak dengan menonjolkan martabat dan kejayaan. Karena orang yang dianggap layak ambil bagian dalam pemerintahan kerajaan Kristus adalah orang yang bisa menangkap kehadiran Kristus Raja dalam diri orang-orang yang mau mempedulikan mereka yang terpinggirkan. Kalau kita gagal atau sengaja tidak mau mempedulikan orang-orang kecil dan lemah itu, tidak layak ambil bagian dalam pemerintahan Raja Kristus. Bahkan kemungkinannya diusir dari hadapan-Nya, dikutuk dan dienyahkan ke dalam api kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Marilah kita hidup berbagi dan mau berbuat sesuatu yang baik kepada yang lemah dan tersisih. Dengan melakukan yang terbaik kepada mereka yang adalah saudara-saudari Yesus, sama dengan berbuat kasih kepada-Nya. (FX. Mgn)