SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 20 Juni 2011

MENERIMA DAN MENYANTAP TUBUH KRISTUS, SAMA DENGAN MENERIMA YESUS SUMBER KEHIDUPAN

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS (A)
Minggu, 26 Juni 2011

Ul 8:2-3.14b-16a;
1 Kor 10:16-17;
Yoh 6:51-58

      Manusia merasa bahagia hidupnya kalau bisa menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani. Mungkin ada orang yang tampak memiliki segala sesuatu dalam hidup, tetapi tidak bahagia karena tidak memberikan makanan kepada kehidupan rohaninya. Sebagaimana tubuh jasmani tidak bisa hidup tanpa makanan jasmani, demikian halnya tubuh rohani juga memerlukan makanan rohani. Karena hidup ini tidak hanya bersifat jasmaniah tetapi juga rohaniah, maka kedua-duanya harus diusahakan sembang agar kita memperoleh kebahagiaan dalam menjalani hidup ini.
      Itulah sebabnya karena kita memiliki Allah yang mahakuasa, maka setiap saat harus bersyukur kepada-Nya. Allah kita bukan hanya Allah yang mahakuasa, tetapi juga Allah yang mahakasih. Karena kasih-Nya, Ia sungguh memperhatikan kehidupan rohani kita agar kita kelak memperoleh kebahagiaan kekal. Dia telah mengutus Putra-Nya ke dunia untuk menyelamatkan kita. Putra-Nya rela menyerahkan jiwa raga-Nya dan mati disalib untuk menebus dosa kita. Bahkan karena cinta-Nya itu pula Dia menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya sebagai makanan dan minuman bagi jiwa kita. Ia menegaskan kepada semua orang bahwa jika orang tidak makan tubuh-Nya dan tidak minum darah-Nya, tidak mempunyai hidup dalam dirinya. Tetapi kalau orang makan daging-Nya dan minum darah-Nya, kelak akan mempunyai hidup kekal dan Ia akan membangkitkan di akhir zaman. Dengan demikian kalau kita percaya dan menerima Dia, akan memperoleh hidup abadi.
      Kata-kata Yesus di atas memang sulit kita pahami sama seperti orang-orang Yahudi yang bertengkar di antara mereka, ketika mereka mendengar sabda Yesus, ”Akulah roti kehidupan. Bila seseorang makan roti ini, ia akan hidup selamanya. Karena roti yang Kuberikan ini adalah tubuh-Ku sendiri”. Mereka tidak percaya, ”Mana mungkin Yesus dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Kita pun bisa berpendapat demikian bila kita menerima kata-kata itu secara hurufiah atau tidak menerima dengan iman.
      Ini baru bisa dipahami setelah kita maknai kata-kata konsekrasi dalam Perayaan Ekaristi yang diucapkan imam atas roti sebagai berikut: ”Terimalah dan makanlah; inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu”. Kata-kata ”Terimalah dan makanlah” ini merupakan tawaran Yesus kepada para pengikut-Nya untuk menerima ajaran-Nya dan menghayatinya. ”Terimalah”, berarti menerima sabda-Nya dengan hati terbuka dan melakukannya. ”Makanlah”, artinya memasukkan dalam tubuh kita, agar Yesus bersatu dengan diri kita. Yesus yang telah memberikan tubuh-Nya sendiri kepada kita, dan  kita menerima dan menyantap daging-Nya dan darah-Nya sama halnya menerima keseluruhan hidup Yesus sebagai sumber kehidupan.
     Kita semua telah memperoleh sumber kehidupan dengan menyantap roti yang satu, yaitu tubuh Kristus sendiri; jadi walaupun kita banyak merupakan satu tubuh dalam Kristus. Dengan menyantap roti yang satu itu; yaitu Tubuh Kristus sendiri, berarti kita semua telah menerima sabda dan karya-Nya yang bisa menjadi kekuatan di kala menghadapi rintangan atau kesulitan.
      Semoga dengan menyambut Tubuh Kristus dalam Ekaristi yang merupakan makanan rohani bagi Gereja, membuat kehidupan rohani kita berkembang dan berbuah dalam kehidupan sehari-hari. Selamat Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. (FX. Mgn)