SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 13 Februari 2012

HARI MINGGU BIASA VII (B) Minggu, 19 Februari 2012

PUTRA MANUSIA BERKUASA MENGAMPUNI DOSA

Yes 43:18-19.21-22.24b-25;     
2Kor 1:18-22;  
Mrk 2:1-12

Seringkali kita mendengar bahwa di suatu tempat ada penyembuhan masal yang dilakukan oleh seseorang yang bisa menyembuhkan segala penyakit, tanpa operasi, tanpa jarum suntik dan tanpa obat. Melalui tangan orang itu banyak orang yang memperoleh kesembuhan. Ada yang sembuh badannya dari penyakit yang dideritanya tetapi ada juga yang hanya memperoleh kesembuhan batinnya.
Banyak tanggapan dari praktek penyembuhan itu. Ada yang menanggapinya bahwa penyembuhan itu berkat karunia Tuhan yang diperolehnya, tetapi ada yang mengatakan mereka itu hanya ingin mengeruk uang berkedok penyembuhan masal. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa mereka melakukan semua itu dengan bantuan kuasa kegelapan atau iblis. Banyak pribadi-pribadi dengan berbagai motivasi yang melakukan apa saja dengan cara apa saja.

Injil hari ini juga ada tiga pribadi yang menarik untuk disimak atas apa yang mereka lakukan. Seorang lumpuh, empat orang yang menggotong si lumpuh dan Yesus sendiri. Seorang lumpuh sudah begitu lama menderita sakit dan tidak bisa menikmati hidup yang baik. Seperti orang lainnya ia ingin menikmati hidup dan membutuhkan kesembuhan. Ia begitu ingin ketemu Yesus minta disembuhkan, namun ia tidak bisa datang sendiri. Ia tergantung bantuan orang lain dan saudara-saudara yang mau membantunya. Ia membutuhkan bantuan untuk membawanya kepada Tuhan. Itulah harapan satu-satunya bertemu dengan Yesus yang dikabarkan bisa menyembuhkan orang sakit.
Selanjutnya ada empat orang yang menggotong dia pun menarik untuk disimak. Mereka dari jauh membawa si lumpuh untuk bertemu dengan Yesus. Mereka belum tentu percaya kepada Yesus, toh mereka rela menolong si lumpuh untuk bertemu dengan Yesus. Bagaimana pun mereka juga menjadi tangan Tuhan yang mempertemukan si lumpuh dengan Tuhan sendiri. Tanpa mereka, si lumpuh tidak dapat bertemu Tuhan, tidak dapat disentuh dan disembuhkan oleh Tuhan.
Kemudian ada Yesus, pribadi yang didambakan si lumpuh. Dialah yang menjamah dan dengan kuasa-Nya menyembuhkan si lumpuh. Kata-Nya, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Yesus menggabungkan kelumpuhan dengan kedosaan. Maka penyembuhan dikaitkan dengan pengampunan dosa. “Dosamu diampuni artinya kamu sembuh.” Dengan pernyataan “Dosamu diampuni” tampaknya memang Yesus mau menyatakan bahwa Dialah yang diutus Bapa untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dengan pengampunan dosa itu Yesus menyatakan bahwa Diri-Nya berkuasa mengampuni dosa.
Itulah sebabnya orang-orang Farisi menjadi tidak senang karena mereka beranggapan yang berkuasa mengampuni dosa manusia hanyalah Allah. Mereka menuduh Dia menghojat Allah. Tetapi karena memang Yesus Putra Allah, maka kuasa-Nya itu semakin kelihatan dalam menyembuhkan si lumpuh. Dalam diri-Nya ada kuasa Alllah. Kata-Nya, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu.” Orang lumpuh itupun bangun, sembuh, dan mengangkat tempat tidurnya pulang. Imannya yang begitu besar kepada Yesus telah menyelamatkan dia.
      Bagaimana dengan peristiwa penyembuhan masal yang dilakukan seseorang tadi? Sebaiknya kita jangan langsung menghakimi bahwa itu perbuatan musrik, atau kuasa kegelapan dan iblis. Kalau itu memang datangnya dari Atas kita lihat saja buahnya. Lebih tepat kalau kita menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa Tuhan. Dan kita mengucap syukur bila banyak orang memperoleh kesembuhan karena kuasa Allah yang disalurkan melalui tangan-tangan mereka yang dengan tulus dan motivasinya mau menolong orang lain. (FX. Mgn)