SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 05 Maret 2012

HARI MINGGU PRAPASKAH III (B) Minggu, 11 Maret 2012


MEROMBAK CARA HIDUP YANG LAMA

Kel 20:1-17;
1 Kor:22-25;
Yoh 2:13-25

Sekarang ini pemerintah sedang menggalakkan penggantian KTP lama dengan Elektronik Kartu Tanda Penduduk atau E-KTP. Diharapkan dengan pembaruan ini orang tidak mempunyai KTP lebih dari satu. Sebagai warga masyarakat, kita diharuskan mempunyai Kartu Tanda Penduduk atau KTP sebagai tanda atau identitas diri.
Pada jaman Yesus pun Ia juga diminta tanda yang membuktikan diri-Nya memang diutus Allah untuk mewartakan Kabar Gembira. Kejadian itu, ketika Ia ke Yerusalem melihat para pedagang berjualan di depan Bait Suci, maka Ia lalu mengusir orang-orang itu karena rumah Allah dijadikan tempat berjualan. Bukan sebagai tempat untuk beribadat dan berdoa tetapi malah sebagai tempat berbisnis. Melihat hal itu orang Yahudi tidak terima, lalu menantang Yesus. ”Bukankah semua hewan yang kami persiapkan ini sebagai tanda bahwa kami menepati aturan dan hukum untuk mempersiapkan persembahan dan kurban bakaran kepada Allah. Kalau Engkau berkuasa mengatur kami, tunjukkan kepada kami tanda apa yang bisa Engkau berikan?” kilahnya.
Yang menarik adalah Yesus tidak menunjukkan KTP atau surat tanda bukti diri seperti yang mereka minta. Yesus tidak mempunyai surat kuasa dari Bapa-Nya tetapi tanda yang diberikan Yesus adalah diri-Nya sendiri. Setelah mengusir para pedagang di depan Bait Suci, Ia berkata: ”Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Itulah tanda yang diberikan Yesus bahwa Ia adalah utusan Bapa, yaitu diri-Nya sendiri, yang akan dibunuh dan setelah itu akan dibangkitkan dalam tiga hari. Sungguh sayang sekali orang-orang Yahudi tidak menangkap tanda-tanda itu. Mereka tetap berpikir dan mempertahankan kenisah, dan tidak mengerti yang dimaksudkan Yesus.
Seringkali orang menginginkan sesuatu yang serba instan, serba cepat dan langsung melihat hasilnya di depan mata sebagai bukti. Tidak sabar menunggu proses yang memang memerlukan waktu. Bukankah kalau ingin makan daging ayam tidak harus memecahkan telor tetapi harus dieramkan dulu sampai menetas? Orang tidak sabar menunggu panen tiba lalu mencuri. Orang ingin cepat kaya lalu mengambil jalan pintas dengan korupsi. Bukan kaya yang didapat tetapi malah dibuat malu karena masuk penjara. Bukan berkat yang diperoleh tetapi laknat.
Setelah mengalami dan menyaksikan sendiri dampak dari akal-ukil melanggar hukum, baru disadari bahwa dari perbuatan sesaat dan keinginan untuk memperkaya diri membuat penderitaan yang berkepanjangan. Sama seperti orang-orang Yahudi yang berpikir pendek dan tidak percaya, ”Empatpuluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi, yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri yang bangkit dari antara orang mati setelah tiga hari.
        Semoga kita mampu merombak cara hidup lama dengan mengganti cara hidup baru sesuai kehendak Allah, yaitu bukan karena kehendak kita yang terjadi tetapi karena kehendak-Nya. (FX. Mgn)