SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Sabtu, 27 Maret 2010

IA TIDAK ADA DI SINI, IA TELAH BANGKIT

SABTU SUCI – MALAM PASKAH (C)
Tirakatan Kebangkitan Tuhan
Hari Sabtu, 3 April 2010

Kel 14:15 – 15:1;
Rm 6:3-11;
Luk 24:1-12

Peristiwa wafatnya Yesus di kayu salib cukup menggetarkan hati yang menyaksikan dan mengalaminya. Peristiwa yang membuka hati dan menumbuhkan kesedihan, ketakutan dan penyesalan. Kesedihan bagi yang merasa dekat dengan Dia, ibunda-Nya, para rasul dan para pengikut-Nya. Peristiwa sedih, takut dan menyesal menyelimuti banyak orang.

Mereka menganggap setelah kematian Yesus, semua menjadi selesai. Bahkan ajaran-ajaran-Nya ikut terkubur bersama kematian-Nya. Dan apa arti semuanya itu? Seakan-akan semuanya hanya kenangan. Maka mereka hanya berpikir singkat pergi ke makam melihat kubur-Nya.
Para wanita itu Maria Magdalena, Yohana dan Maria ibunda Yakobus pagi-pagi benar pergi ke makam dengan membawa rempah-rempah. Namun betapa terkejutnya para wanita yang datang ke makam itu tidak menemui jenazah Yesus. Kemungkinannya jenazah Yesus dicuri orang?

Kendati para murid termasuk para wanita, pernah diberi tahu bahkan sampai tiga kali, bahwa Anak Manusia akan menanggung sengsara sampai mati dan tiga harinya dibangkitkan kembali, mereka tetap tidak mengerti apa maksud kata-kata Yesus itu. Hal itu baru teringat ketika mereka diingatkan dua malaikat, “Mengapa kamu mencari yang hidup di antara orang mati? Dia tidak lagi di sini. Dia sudah bangkit.”

Tegoran malaikat itu mengingatkan wanita itu ketika Yesus sewaktu di Galilea. Setelah mereka teringat akan nubuat Yesus itu, wanita-wanita itu langsung memberitahukan kepada kesebelas murid dan semua saudara yang lain. Dengan demikian, warta kebangkitan Yesus dari para wanita itu bukan didasarkan pada kubur kosong semata, tetapi pada perkataan malaikat, ingatan dan pemahaman mereka tentang nubuat Yesus sendiri. Para rasul tidak percaya dan menganggap omong kosong pembetahuan wanita itu. Meski demikian, Petrus, salah seorang dari kesebelas rasul, tampaknya mau menguji pemberitahuan wanita itu dengan cepat-cepat pegi ke kubur Yesus dan menjenguk ke dalamnya. Ketika mereka hanya melihat kain kafan dan tidak menemukan mayat Yesus, ia termangu-mangu. Petrus tidak membenarkan pemberitahuan wanita-wanita itu dan mengakui bahwa Yesus telah bangkit tetapi hanya merasa terheran-heran apa yang terjadi.

Apakah kita juga seperti para rasul yang mendengar dengan telinga, tetapi tidak dengan hati? Semoga kita percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari alam maut takkan wafat lagi. Seperti kata Paulus, “Jika Yesus tidak bangkit, sia-sialah iman kita.” Tidak ada satu pun manusia di dunia yang bisa membuktikan ada kehidupan setelah kematian, selain Yesus yang telah bangkit kembali. Kebangkitan Yesus menjadi jaminan nyata bahwa kematian bukanlah akhir segala-galanya, sebab setelah mati orang akan hidup kembali. Iman ini pula yang menyelamatkan kita. Dan semoga kita juga mau menimba pengalaman iman perempuan-perempuan tadi yang awalnya ada keragu-raguan, namun kemudian memperoleh jawaban pasti dari para malaikat: “Ia tidak ada di sini, Ia sudah bangkit!” ALLELUYA.  (FX. Mgn)