SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 19 April 2010

GEMBALA YANG BAIK MEMBERIKAN HIDUP ABADI


MINGGU PASKAH IV (C)
Hari Minggu, 25 April 2010

Kis 13;14.43-52;
Why 7:9.14b-17;
Yoh 10:27-30

Dalam Injil hari ini Yesus mengatakan, Domba-domba-Ku mengenal suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Hal ini menandakan bahwa Yesus sungguh seorang pemimpin yang suara-Nya didengarkan oleh para pengikut-Nya. Sabda-Nya punya arti yang mendalam bagi banyak orang.

Maka ketika Paulus dan Barnabas menyampaikan kabar gembira Yesus Kristus yang awalnya hanya ditujukan kepada orang-orang Yahudi, tetapi malah mendapat sambutan banyak orang. Mereka mendapat pengajaran serta nasihat agar hidup di dalam kasih karunia Allah.

Melihat banyak orang yang berkumpul dan tertarik mendengarkan sabda Allah, membuat para tokoh Yahudi iri hati dan terjadilah bentrok dan perlawanan. Dari sebab itu mereka berpaling kepada bangsa-bangsa lain dalam menyampaikan pewartaan kabar gembira. Pewartaan sabda Tuhan diperluas untuk seluruh bangsa manusia tanpa melihat mereka Yahudi atau bukan.
Sejak saat itu mulai disadari bahwa Tuhan ingin menyelamatkan semua manusia dan tidak dibatasi pada suku tetentu. Dan dari peristiwa itu mereka mulai mengenal dan berelasi dengan Tuhan serta mau mendengarkan suara Tuhan. Mulai banyak orang yang menerima kabar gembira dan mengikuti Tuhan. Mereka merasa mendapat bimbingan dan semangat baru, serta menemukan Yesus sebagai gembala yang baik.

Seperti dalam Injil Yohanes 10:11, Yesus menyebut diri-Nya sebagai Gembala yang baik. Gembala yang mengenal domba-domba-Nya, bahkan hafal namanya masing-masing. Ungkapan ini hanya mau mengatakan bahwa Yesus sebagai Gembala sangat mencintai domba-domba-Nya. Gembala itu mengenal dombanya satu persatu. Domba-domba mengenal gembalanya dan mengikutinya ke mana ia pergi. Ada kesatuan antara domba dan gembala. Keduanya saling mengenal. Itulah gambaran relasi kita dengan Tuhan. Perkenalan dengan Tuhan inilah yang menjadikan kita tidak sendirian dalam hidup ini. Kita berani menghadapi rintangan dan menatap tantangan ke depan.

Cinta Kristus ini ternyata berpangkal dari hubungan-Nya dengan Bapa-Nya. Cinta Kristus adalah cinta seorang "Gembala". Ia melukiskan diri-Nya sebagai seorang Gembala yang baik, yang melindungi domba-domba-Nya. Ia menjamin keselamatan domba-dombanya bila dalam bahaya, dan tidak akan lari untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Ia menjamin domba-dombanya secara pribadi: Tak seorang pun dapat merenggut mereka dari tangan-Ku! Sebab Bapa di surga telah menyerahkan mereka kepada-Ku.”

Persatuan Yesus dengan Bapa-Nya menjamin keselamatan dan keakraban kita dengan Kristus. Kepercayaan kita kepada persatuan Yesus dengan Bapa-Nya membuat kita merasa aman dan selamat. Sebab akhirnya di belakang kita adalah Allah sendiri. Kepemimpinan Kristus sebagai Gembala Agung yang telah merelakan hidup-Nya untuk hidup domba-domba-Nya adalah cermin dari kasih Allah sendiri!
Kita pun sebagai pengikut-Nya merasa nyaman dan aman menjalani hidup di hadapan Dia yang dapat membawa kita ke hidup yang kekal. Tak ada kekuatan jahat apapun yang mampu menjauhkan dari-Nya dalam membangun dunia yang penuh cinta kasih. Kepercayaan akan Yang Mahakuasa sendiri menjadi jaminan bagi kita menuju masa depan yang cerah dan bahagia. (FX. Mgn)