SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 06 Desember 2010

ENGKAUKAH YANG DATANG ITU ATAU HARUSKAH KAMI MENANTIKAN ORANG LAIN?

MINGGU ADVEN III (A)
Hari Minggu 12 Desember 2010

Yes 35:1-6a.10;
Yak 5:7-10;              
Mat 11:2-11

Dalam Injil hari ini kita mendengar tokoh Yohanes Pembaptis, yang rela mengenyampingkan kepentingan dirinya untuk menjadi perintis yang menyiapkan jalan bagi kedatangan Yesus, Sang Mesias. Bahkan dia rela ditangkap dan dipenjara oleh Raja Herodes  Antipas. Di dalam penjara Yohanes mendengar ada seorang tokoh yang menurut banyak orang lebih hebat daripadanya. Seperti yang pernah ia peringatkan sebelumnya bahwa akan segera muncul seorang yang lebih berkuasa dari padanya. Dari pembicaraan banyak orang, tokoh itu bernama Yesus.

Untuk meyakinkan dirinya, Yohanes mengutus para muridnya agar menanyakan siapakah sebetulnya Dia? Pertanyaan yang diajukan demikian: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Para murid Yohanes mengamati apa yang dibuat Yesus ketika ada bersama-Nya selama beberapa hari. Yesus hanya minta untuk melihat apa yang terjadi: orang buta melihat, orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan dan kabar gembira diwartakan kepada orang-orang miskin. Berbahagialah orang yang tidak menyangsikan dan tidak menolak-Nya. Dari semua yang dilakukan Yesus itu, mereka melihat kata-kata Nabi Yesaya sedang terlaksana dalam diri Yesus.

Dari sebab itu, mereka yakin bahwa Yesus sungguh Mesias yang diramalkan oleh Nabi Yesaya. Sebab dari semua jawaban Yesus merupakan kutipan-kutipan dari Nabi Yesaya, yaitu: “Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara.” Nubuat nabi Yesaya tersebut tidak hanya dikutip dengan fasihnya, tetapi dibuktikan secara nyata di dalam diri Yesus. Maka sekarang terjawablah keragu-raguan Yohanes, bahwa Yesus adalah benar-benar Mesias yang selama ini ditunggu-tunggu kedatangannya setelah mendengar laporan para muridnya yang melihat sendiri apa yang dkatakan dan diperbuat Yesus. Dalam diri Yesus Kristus manusia menemukan nilai-nilai dirinya, dan dari situ manusia dihargai …
Dari sini kita melihat peran Yohanes Pembaptis sebagai pewarta sangat penting untuk mengenalkan Yesus Kristus sebagai pelaksana kehendak Allah. Yohanes Pembaptis telah mengantar para muridnya kepada Yesus. Yesus adalah tujuan dan ia hanyalah sarana. Yohanes dengan rendah hati menyadari bahwa ia tidak penting, yang penting adalah Yesus, Sang Mesias. Yohanes hanya suatu “suara” yang berseru di padang gurun. Ia tidak menuntut apa pun untuk dirinya sendiri. Namun Yesus melihatnya lain, Yohanes bukan sekedar nabi. Yesus melihatnya ia adalah orang penting yang menjadi utusan untuk mendahului kedatangan-Nya. Yohanes berperan menyiapkan jalan bagi Tuhan, dengan memperingatkan orang-orang supaya bertobat dan membersihkan hati mereka agar siap menerima kedatangan Tuhan.

Bagaimana dengan kita?
Kita pun sebagai pengikut-Nya harus siap menyambut kedatangan Tuhan dengan penuh pertobatan. Mau semakin mengecilkan diri kita, agar Tuhan semakin menjadi besar. Kabar Gembira Injil akan mempunyai arti bila orang yang mau bertobat. Dari pertobatan akan terbuka mata jiwa kita bahwa Yesus mencintai kita. Marilah kita mulai memperbaharui diri, agar bisa bergembira menerima kedatangan Yesus Sang Mesias. (FX. Mgn)