SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 28 Juni 2010

YESUS MENGUTUS MURID-MURID-NYA


MG BIASA XIV (C)
Hari Minggu, 4 Juli 2010

Yes 66:10-14c;  
Gal 6:14-18;      
Luk 10:1-12.17-20

      Mengingat tuaian sangat banyak, tetapi pekerja sedikit, maka Yesus mengutus tujuh puluh murid lainnya. Mereka diutus untuk mewartakan damai sejahtera kepada semua orang, menyembuhkan orang sakit dan memberitahukan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Sebelum berangkat melaksanakan perutusan itu mereka diberi nasihat dengan teliti agar para murid dapat menghasilkan buah perutusan yang berlimpah.
      Ketujuhpuluh murid itu mendapat nasihat dan pengarahan dari Yesus, bahwa daerah yang akan dikunjungi memang sangat sulit dan mereka akan mengalami penolakan-penolakan. Makanya mereka harus siap mental dan tabah. Untuk itu mereka harus berkelompok dengan pergi berdua-dua. Tampaknya agar mereka itu bisa bertukar pikiran dan saling membantu bila ada kesulitan. Ini juga menunjukkan agar semangat cinta kasih yang mau diwartakan itu nyata dalam relasi mereka berdua.
Mereka tidak diperkenankan membawa bekal apa pun. Mereka hanya berbekal semangat dan kepercayaan apa yang dikatakan Yesus, tetapi mereka boleh menerima upah. Dalam menjalankan tugas mereka tidak diperkenankan mampir-mampir di tempat lain. Kalau sudah diterima di suatu tempat, mereka harus tetap tinggal di situ, jangan pindah-pindah. Tetapi kalau mereka ditolak di suatu tempat maka mereka harus pindah ke tempat lain.
     
      Apakah tugas perutusan itu hanya dilakukan oleh para murid yang ditunjuk Yesus? Hanya kepada para imam atau para suster saja? Tugas perutusan itu juga diserahkan kepada kita semua para pengikut Yesus. Kita diminta  untuk mewartakan keselamatan yang sama kepada banyak orang. Kita semua juga diminta untuk membantu orang lain agar mereka sungguh semakin menjadi manusia yang utuh dan memperoleh keselamatan dari Tuhan. Bersama-sama untuk saling berbagi agar masyarakat semakin maju dan berkembang serta menemukan kebahagiaannya.
      Tugas perutusan itu jelas tidak mudah. Padahal berbuat baik dan mewartakan kebenaran Injil itu harus dilakukan agar kita selamat. Kita berbuat baik belum tentu diterima dengan baik. Belum tentu dihargai, malahan amat mungkin ditertawakan, dihina atau dicaci-maki. Kalau berbuat benar dan sudah melayani dengan baik itu sudah menjadi kewajibannya sebagai pelayan, tetapi kalau salah sedikit atau tidak sesuai dengan pendapatnya langsung dicela. Yesus sendiri sudah mengingatkan, “Laksana anak domba ke tengah-tengah serigala.”
      Menghadapi hal ini kiranya tidak perlu takut karena Yesus sendiri akan selalu menyertai dan menguatkan kita. Seperti Ia pernah berkata, “Aku akan menyertai kamu sampai akhir zaman.” Semua itu kalau kita kerjakan bersama-sama akan menjadi ringan. Asal jangan saling menyalahkan tetapi saling mendukung dalam semangat perutusan. Dijalani berdua-berdua dan tidak sendirian, kiranya kita akan mampu untuk melakukannya. Bekalnya apa? Bekal yang utama tetap sama seperti bekalnya tujuh puluh murid tadi, yaitu kepercayaan kepada Yesus sendiri. Iman kitalah yang menjadi bekal utama.
        Marilah kita mohon kekuatan dari Tuhan untuk tugas ini, semoga Allah Bapa memberkati kita semua. (FX. Mgn)