SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 26 November 2012

MINGGU ADVEN I (C) Minggu, 2 Des 2012



MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DENGAN BERJAGA-JAGA DAN BERDOA
 

Yer 33:14-16;   
1 Tes 3:12 – 4:2; 
Luk 21:25-28.34-36

        Minggu lalu merupakan Minggu Terakhir Tahun Liturgi Gereja, dan mulai minggu ini kita memasuki Tahun Liturgi yang baru atau ”Tahun Baru Gereja”. Pada tanggal 25 Desember nanti kita merayakan kelahiran Kristus yang telah hadir duaribu tahun lalu dalam hati kita. Kita diminta untuk menyongsong dan menyemarakkan kedatangan-Nya mulai minggu ini selama 4 minggu. Masa persiapan itu kita kenal sebagai Masa Adven atau masa ”Kedatangan”. Kita menantikan kedatangan Tuhan. Dalam Masa Adven pertama ini merupakan masa penantian dan merenungkan misteri kedatangan mulia Sang Kristus pada akhir zaman.
        Tanda-tanda kedatangan-Nya digambarkan, sebagai hari yang menakutkan, alam semesta akan bergoncang dan membuat manusia mati ketakutan. Tetapi penginjil Lukas memberikan harapan baru: Pada saat itu juga orang "akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya" “Jika semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah, angkatlah mukamu, sebab pembebasanmu sudah dekat.” Hal ini mendorong kita untuk selalu berpengharapan dengan bersiap siaga menyambut kedatangan-Nya.

        Bagaimana persiapan kita?
        Bagi kita kedatangan Tuhan tidak harus membuat kita takut dan cemas, tetapi kita sambut dengan suka cita dan siap siaga. Dengan sukacita bukan berarti harus dengan pesta pora atau mabuk-mabukan, tetapi kita sambut dengan iman dan harapan. Dalam kegembiraan menyambut kedatangan Tuhan tidak menekankan pentingnya persiapan hal-hal materi, tetapi lebih persiapan hati dan iman. Seperti dalam Injil hari ini diungkapkan dengan tegas, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” Tetapi berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Demikian juga dalam bacaan kedua, Paulus menegaskan pentingnya kita hidup tidak bercacat dan kudus pada waktu kedatangan Tuhan kita.
        Lalu langkah apa yang tepat dalam menyambut kedatangan-Nya pada masa adven pertama ini, agar hidup kita berkenan kepada Allah? Menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa dengan siap siaga, menanti dengan gembira, optimisme dalam pengharapan, sikap tobat dan berpaling kepada Allah. Bertobat artinya, menata hati dan pikiran, perkataan dan perbuatan serta menerima Yesus sebagai Juru Selamat kita. Dengan demikian pesan kedatangan-Nya bukan sebagai malapetaka dan bencana melainkan sebagai berkat. Sebab kedatangan-Nya bukan mau menghakimi tetapi sebagai Penyelamat. Ia datang untuk menunjukkan kepada kita bahwa Allah mencintai manusia dan menginginkan manusia selamat.
        Untuk itu marilah kita berdiri di hadapan Anak Manusia dan tidak takut apa-apa dengan membuka hati untuk keselamatan yang ditawarkan Tuhan. Keterbukaaan hati yang memungkinkan Tuhan diterima dan didengarkan. Keterbukaan hati itulah juga yang memungkinkan kita berkomunikasi dengan Allah, dan hidup dengan pengharapan bukan dengan ketakutan dan kecemasan dalam Yesus Kristus sebagai pribadi pembaharu peradaban manusia. (FX.Mgn).