SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 23 Januari 2012

HARI MINGGU BIASA IV (B) Minggu, 29 Januari 2012

YESUS MENGAJAR DENGAN PENUH KUASA

Ul 18:15-20;
1 Kor 7:32-35;
Mrk 1:21-28

Banyak orang ingin kaya dan berkuasa serta berwibawa, tetapi cara memperoleh kekayaan dan kekuasaan serta kewibawaan dengan melanggar rambu-rambu dan aturan. Ingin kaya tetapi dengan menggunakan “akal-ukil” dan korupsi. Ingin berkuasa tetapi menggunakan cara yang tidak terpuji, menyogok atau membeli kekuasaan. Kemudian bukan terkenal karena kaya dan berkuasa atau berwibawa tetapi malah celaka dan malu.
Lain halnya dengan yang dilakukan Yesus. Ia mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa yang datangnya dari dalam diri-Nya. Wibawa bukan sesuatu yang berasal dari luar tetapi dari keluasan berpikir, dan kemampuan menimbang dalam pribadi-Nya. Ajaran-Nya mengalir seperti air dari sumber yang berasal dari Allah. Berbeda dengan ajaran para ahli-ahli Taurat. Ahli-ahli Taurat tahu banyak dan mengajarkan kepada banyak orang berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki, tetapi tidak pernah menghayati apa yang mereka ketahui. Mereka mengajarkan sesuatu yang dari luar, bukan yang melekat dan hidup dalam diri mereka.
Yesus menghayati apa yang Ia ajarkan, maka banyak orang takjub. Kuasa ajaran Yesus dan sabda-Nya memang mengandung kuasa yang mengalahkan kejahatan. Sabda-Nya menggetarkan dan menakutkan yang jahat, sehingga orang yang kerasukan itu berteriak, “Engkau datang untuk membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau, yang Kudus dari Allah.” Maka Yesus menghardiknya, “Diam, keluarlah dari padanya.” Sabda Yesus mampu mengeluarkan roh jahat dan menyembuhkan orang yang kerasukan, menemukan kembali hidupnya. Walau roh jahat bisa mengenali identitas Yesus dan melihat kemampuan Yesus tetapi belum tentu para ahli Taurat mengerti apa yang diajarkan dan dilakukan Yesus. Apalagi Yesus melakukan-Nya pada hari Sabat, maka membuat mereka marah dan iri hati.
Dari apa yang diajarkan Yesus dan dilakukan-Nya, sehingga semua orang mengakui kuasa Yesus sungguh besar dan roh jahatpun mengakuinya. Berkat ajaran dan kuasa-Nya, Ia bukan saja pengajar agama yang baik dan melakukan apa yang Ia ajarkan, melainkan Ia juga berkuasa dan menjadi Pelaksana kehendak Allah. Ia adalah Sang Penyelamat yang diutus Allah. Ia diutus Allah dengan kuasa untuk menyelamatkan manusia. Ia berkuasa atas keselamatan manusia tetapi juga berkuasa atas roh-roh jahat. Dalam Dialah, manusia akan memperoleh keselamatan dan dihubungkan kembali dengan Allah Bapa.
Sebagai ungkapan syukur bahwa kita sudah dipersatukan kembali pada Bapa, marilah menjauhi hal-hal yang kurang baik pada diri kita yaitu kecenderungan ingin serba cepat mendapat hasil, ingin segera kaya, ingin segera terkenal, tetapi dengan mengambil jalan pintas dan menghalalkan segala cara. Akibatnya bukan untung tetapi malah buntung, bukan kegembiraan yang diperoleh tetapi malah kesedihan yang didapat.
         Marilah meneladani Yesus, Guru dan Tuhan kita dengan menjadi pelaksana dari apa yang kita ketahui, lalu kita ajarkan kepada sesama. Dengan melakukan kehendak-Nya yaitu menjauhi perbuatan yang tidak selaras dengan Guru kita. Boleh kaya, boleh berkuasa dan berwibawa tetapi dengan cara-cara yang wajar. (FX. Mgn)