SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Rabu, 30 Desember 2009

TUHAN MENAMPAKKAN DIRI TURUN KE DUNIA, HIDUP DAN BERADA DALAM SITUASI MANUSIA

HR RY PENAMPAKAN TUHAN / ABC 
(Minggu, 3 Januari 2010)

Yes 60:1-6;
Ef. 3:2-3a.5-6;
Mat 2:1-12

Hari ini Gereja merayakan Penampakan Tuhan yang ditandai dengan munculnya bintang timur. Tanda bahwa telah lahir seorang pemimpin atau raja baru, Yesus Kristus yang akan menggembalakan umat manusia.

Berita kelahiran Yesus Kristus membuat dunia gempar mulai dari para gembala sampai dengan para bijak atau orang-orang majus dan Herodes penguasa saat itu. Baik para gembala maupun orang-orang majus mendapat bimbingan langsung dari langit dengan "bahasa" yang sesuai dengan cara berpikir masing-masing.
Tuhan berbicara lewat penampakan malaikat dan bala tentara surgawi kepada para gembala. Kepada para ulama yang ahli ilmu pengetahuan itu, Ia berbicara lewat isyarat bintang dan pemikiran. Bahkan Ia pun berbicara kepada mereka lewat orang yang memiliki niat tidak baik seperti Herodes.

Dengan hadirnya Bayi mungil bersahaja di Betlehem menunjukkan bahwa karya keselamatan Allah bagi dunia mulai tampak. Allah juga menampakkan kuasa-Nya untuk mengantar setiap orang menyambut serta menikmati keselamatan yang dibawa oleh Yesus. Tuhan sudah berkenan turun ke dunia menampakkan karya keselamatan-Nya, juga membuka jalan bagi siapa saja untuk mengantar kepada keselamatan itu. Keselamatan telah ditawarkan tinggal mereka yang mengetahui mau memahami dan menerima atau menolak keselamatan itu. Sebagian besar umat manusia yang menghuni bumi ini menerima dan menyambut-Nya, tetapi ada juga orang-orang yang seperti Herodes menolak-Nya.

Para majus menjadi saksi yang melihat sendiri Bayi Yesus, mereka memahami tanda-tanda dari langit dan mereka memihak raja yang baru lahir. Sekarang mereka menyadari bahwa muslihat Herodes yang ingin melacak di mana persisnya tokoh yang dianggapnya bakal menjadi saingannya itu. Para majus diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes. Mereka pulang membawa kegembiraan yang akan mereka bagikan kepada orang-orang lain.

Bagaimana dengan mereka yang ada di Yerusalem, terutama Herodes? Kendati dia sudah diberitahu akan hadirnya Sang Mesias, bahkan diyakinkan lagi oleh para imam kepala dan ahli Taurat, dia tidak mencari Mesias dan bersembah sujud kepada-Nya. Sebaliknya, justru berusaha untuk menghabisi-Nya, kendati harus mengorbankan banyak bayi yang tidak berdosa. Mereka kehilangan kepekaan akan cara-cara Tuhan berbicara kepada manusia, malah menganggapnya sebagai ancaman! Begitu juga para ulama di Yerusalem itu sebenarnya juga dapat mengetahui peristiwa itu, tetapi mereka tidak memahami maknanya. Di antara orang-orang yang mendengar kata-kata para gembala, hanyalah Maria sajalah yang berusaha mengerti. Maria "menyimpan semua perkataan itu dalam hatinya dan memikir-mikirkannya." Bunda Maria bersikap mau memahami misteri yang ada dalam kehidupannya. Orang-orang lain tetap terkagum-kagum dan terkejut saja.

Dalam Pesta penampakan Tuhan hari ini yang merupakan pesta Tuhan yang mau turun kepada manusia, yang hidup dan berada dalam situasi manusia, semoga dapat mengantar pada seluruh hidup kita hanya pada karya keselamatan-Nya. Keselamatan bagi umat manusia yang mau membuka mata hatinya kepada Juru Selamat yang telah turun ke dunia membawa damai sejahtera. (FX. Mgn)