SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Senin, 21 November 2011

MINGGU ADVEN I (B) Minggu, 27 November 2011

BERJAGA-JAGA DAN SIAP SIAGA

Yes 63:16b-17; 64:1.3b-8;
1 Kor 1:3-9;
Mark 13:33-37
       
        Menanti atau menunggu dan mengharapkan adalah tindakan yang memerlukan ketabahan dan kesabaran. Sebabnya apa? Sebab menunggu membawa orang pada situasi ketidakpastian, pada apa yang akan terjadi dan kapan itu terjadi. Misalnya menunggu jawaban beberapa lamaran pekerjaan yang sudah berminggu-minggu. Ada perasaan cemas diterima atau tidak? Atau menunggu istri di rumah sakit yang akan melahirkan; ada perasaan galau dan senang bercampur menjadi satu selama menunggu. Bagaimana keadaan anak saya dan ibunya nanti?
        Mulai minggu ini kita pun terbawa dalam suasana menunggu atau menanti karena sudah memasuki masa Adven. Masa Adven adalah masa penantian. Dalam masa Adven pertama ini merupakan masa penantian dan merenungkan misteri kedatangan mulia Kristus pada akhir zaman.
        Mungkin kita juga ada perasaan jenuh dan lelah karena hal ini merupakan penantian yang cukup panjang bagi para pengikut-Nya sejak dua ribu tahun lalu. Ternyata sampai sekarang ini kedatangan kedua kalinya sebagai tanda akhir zaman, masih dalam suasana penantian. Memang dalam masa penantian, biasanya timbul perasaan yang tidak menyenangkan dan membosankan. Orang sering dibuat frustasi dan bosan karena sungguh tidak tahu pasti kapan kedatangan Tuhan. Walau kita percaya kedatangan-Nya pasti, tetapi kapan waktunya kita tidak tahu. Menurut Yesus, yang dibutuhkan hanyalah berjaga-jaga dan bersiap-siaga. Kita diminta agar selalu berjaga-jaga siang dan malam dan tidak lalai atau ”tertidur”, tetapi selalu siap siaga menyambut kedatangan Tuhan. Yesus berpesan, ”Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamana waktunya tiba.”

        Berjaga-jaga seperti apa?   
        Berjaga-jaga sambil melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, tidak perlu dengan cemas atau tegang. Melanjutkan tugas hidup kita setiap hari dengan baik dan bertanggungjawab. Menanti dengan sabar dan selalu berharap kepada-Nya. Sebab bagi kita, masa Adven tidak lagi serupa dengan penantian yang tidak jelas, tetapi penantian yang jelas dan pasti. Dalam masa Adven ini sikap batin kita diarahkan pada situasi penantian akan perjumpaan dengan Tuhan yang akan mengubah hidup kita. Demikian juga, yang kita rayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran-Nya pun jelas dan pasti. Namun yang lebih utama dan penting dalam hidup kita adalah sikap batin dan cara hidup kita yang selalu siap siaga dan berjaga menantikan kedatangan-Nya yang kedua kalinya seperti tergambar dari Injil hari ini. ”Apa yang Kukatakan kepadamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!” Karena itulah Gereja mengaitkan masa Adven sebagai penantian kedatangan-Nya yang kedua dengan penuh kerinduan.
        Marilah menantikan kedatangan Tuhan dengan kegembiraan dan kepasrahan, agar Natal nanti bagi kita menjadi saat pesta dengan penuh makna sebenarnya, yaitu pesta keselamatan dan kedamaian. (FX. Mgn)