SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERJUMPA

Jumat, 10 Juli 2009

Masuklah melalui pintu sempit

MG BIASA XX/C
Yes 66:18-21;
Ibr 12:5-7. 11-13;
Luk 13:22-30

Dalam perjalanan hidup kita sebagai orang beriman, seringkali berhadapan dengan beberapa pandangan yang berbeda tentang surga dan neraka.
Ada yang mengatakan neraka itu nanti akan kosong tidak berpenghuni karena Allah itu mahakasih. Semua orang akan diampuni dan diselamatkan, kemudian masuk ke dalam surga akan penuh sesak.
Ada yang berpandangan bahwa neraka itu akan penuh sesak penghuninya karena banyak orang berbuat dosa dan mati, semua dimasukkan ke neraka membuat surga akan kosong.
Ada lagi yang berpandangan Tuhan memang mahakasih tetapi akan mengadili semua orang, yang jahat dan tidak bertobat akan tinggal di neraka kemudian yang bertobat masuk surga.
Pandangan mana yang benar sulit dijawab! Karena Yesus sendiri waktu ditanya oleh para murid apakah hanya sedikit yang diselamatkan, Ia tidak mengatakan dengan tegas; sedikit, banyak atau tidak ada yang diselamatkan. Yesus hanya mengatakan: “Berjuanglah untuk memasuki pintu yang sempit itu.” Lalu ia melanjutkan, “banyak orang berusaha masuk, tetapi tidak dapat.”
Kalau memang benar pintu Kerajaan Allah itu sempit dan banyak orang tidak bisa memasukinya, lalu bagaimanakah kita nanti?

Sebenarnya siapa yang diajak bicara dalam Injil hari tadi oleh Yesus adalah banyak orang Farisi yang merasa bahwa mereka punya jaminan akan selamat. Mereka seakan mempunyai tiket untuk masuk surga apalagi mereka merasa keturunan Abraham. Sikap terjamin ini membuat banyak orang Farisi lalu terlena dan tidak berusaha hidup menurut ajaran Tuhan lagi. Itulah sebabnya mereka tidak dapat menangkap bahwa Yesus Putra Allah datang di tengah mereka, bahkan mereka menolak-Nya. Maka Yesus berkata: “Pintunya sempit, banyak yang berusaha tapi tidak berhasil.” Bahkan, Yesus menambakan, banyak orang dari Timur, dan Barat, dari Utara dan Selatan akan diterima Allah, bukan mereka yang merasa terjamin. Dari seluruh penjuru dunia menerima Yesus dan percaya kepada kasih Allah lewat Yesus Kristus. Orang-orang Yahudi menolak Sang Juru Selamat, tetapi orang-orang lain datang kepada-Nya dan diselamatkan. Itu pula yang sudah dinubuatkan Nabi Yesaya dalam bacaan pertama tadi. Segala bangsa akan datang melihat kemuliaan Tuhan. Maka berusahalah masuk tanpa menyerah.
Pada masa kini, kita juga bisa jatuh dalam kesempitan pandangan seperti orang Israel. Kita merasa sebagai kelompok yang telah dipilih Allah. Seringkali kita beranggapan di luar Gereja orang tidak diselamatkan. Pandangan ini dapat menyesatkan.
Pesan Injil tadi merupakan peringatan keras, agar kita yang sudah menjadi Kristen tidak lena diri. Keselamatan Yesus Kristus berlaku untuk semua orang. Gereja adalah tanda dan sarana keselamatan. Sebagai tanda, Gereja harus menerangi dunia. Gereja tidak boleh berpandangan sempit dan tertutup. Karena itu Gereja harus membuka diri bagi dunia. Bukankah Yesus mengharuskan kita menjadi garam dunia? Kita adalah anggota Gereja Kristus, hendaknya menjadi tanda keselamatan bagi semua orang.

Jawaban Yesus mengenai berjuanglah masuk melalui pintu yang sempit menggambarkan betapa sulitnya jalan mengikuti Yesus. Kita yakin jalan itu memang sempit tetapi bisa dimasuki orang. Yesus adalah jalan itu, yang memang sempit, tetapi kita dapat masuk ke dalam-Nya, bila kita terus mau berusaha memasuki pintu itu dan tidak terlelap tidur. (FX. Mgn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar